Etika Mempunyai 2 makna yaitu :
2. Pengertian Etika yang kedua berbeda dengan moralitas. Etika dalam pengertian kedua ini dipahami sebagai filsafat moral atau Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh mana dapat dipahami oleh pikiran manusia yang lebih menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai dan norma moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian etika yang kedua ini berbeda dengan pengertian etika yang pertama karna tidak berisikan nilai atau norma-norma kongret yang berlaku yang telah menjadi pedoman atau kebiasaan manusia.
Tujuan mempelajari Etika :
1. untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya preilaku atu tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
2. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan sejahtera.
3. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom.
Teori-teori Etika:
* Etika Deontologi
* Etika Teleologi
1. Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencari kenikmatan dan kesenangan.
2. Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki.
Dari sudut pandang “untuk siapa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Egoisme Etis, yaitu tindakan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinnya sendiri.
2. Utilitarianisme, yaitu tindakan yang berguna dan membawa manfaat bagi semua pihak.
B. Orang yang beretika tidak mungkin munafik tapi orang yang beretiket bisa saja munafik.
Dalam hal ini kita harus memahami apa itu etiket..???
Akan tetapi lain hal nya dengan etika. Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri. Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”, “Jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar. Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-sungguh baik dan mematuhi segala aturan atau norma-norma yang telah berlaku dalam kehidupan ini.