Sabtu, April 11, 2009

TUGAS 1 ETIKA

A. PENGERTIAN ETIKA

Etika Mempunyai 2 makna yaitu :

1. Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos (tunggal) ta etha (jamak) yang berarti watak kesusilaan, adat istiadat atau kebiasaan. Pengertian ini berkaitan dengan kebiasaan hidup, baik pada diri sendiri maupun masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi lainnya, di mana etika berhubungan erat sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan. Apakah sesuatu yang dilakukan itu baik atau buruk.

Pengertian etika yang pertama ini berkaitan dengan pengertian moralitas yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Jadi, etika dan moralitas mempunyai hubungan yang sama sebagai system yang menilai tentang bagaimana manusia harus hidup dengan baik yang kemudian akan terwujud dalam pola prilaku atau tindakan yang konstan dan terulang sehingga itu menjadi suatu kebiasaan.

2. Pengertian Etika yang kedua berbeda dengan moralitas. Etika dalam pengertian kedua ini dipahami sebagai filsafat moral atau Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh mana dapat dipahami oleh pikiran manusia yang lebih menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai dan norma moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian etika yang kedua ini berbeda dengan pengertian etika yang pertama karna tidak berisikan nilai atau norma-norma kongret yang berlaku yang telah menjadi pedoman atau kebiasaan manusia.


Tujuan mempelajari Etika :

1. untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya preilaku atu tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu.

2. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan sejahtera.

3. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom.

Teori-teori Etika:

* Etika Deontologi
Berasal dari kata Yunani yaitu deon yang berarti kewajiban. Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Menurut teori ini tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik, melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri. Contoh: manusia beribadah kepada Tuhan karena sudah merupakan kewajiban manusia untuk menyembah Tuhannya, bukan karena perbuatan tersebut akan mendapatkan pahala.

* Etika Teleologi
berasal dari kata Yunani yaitu telos yang berarti tujuan, sasaran, akibat dan hasil. Menurut teori ini, suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan berguna. Dari sudup pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencari kenikmatan dan kesenangan.

2. Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari kebahagiaan hakiki.

Dari sudut pandang “untuk siapa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Egoisme Etis, yaitu tindakan yang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinnya sendiri.
2. Utilitarianisme, yaitu tindakan yang berguna dan membawa manfaat bagi semua pihak.

B. Orang yang beretika tidak mungkin munafik tapi orang yang beretiket bisa saja munafik.

Dalam hal ini kita harus memahami apa itu etiket..???
Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan. jadi, menurut pemahaman saya orang yang beretiket ini mungkin saja munafik karena etiket ini hanya berlaku di dalam pergaulan, jika tidak ada orang lain yang hadir atau dikatakan tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. sebagai contoh : Saya sedang makan bersama teman-teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya makan dengan cara demikian. jadi, etiket ini hanya manyangkut tata cara kita dalam pergaulan bagaimana kita bisa dianggap baik atau beretiket oleh orang lain yang bersifat bersifat relatif.

Akan tetapi lain hal nya dengan etika. Etika selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain. Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan kiri. Etika bersifat absolut. “Jangan mencuri”, “Jangan membunuh” merupakan prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar. Etika memandang manusia dari segi dalam. Orang yang etis tidak mungkin bersifat munafik, sebab orang yang bersikap etis pasti orang yang sungguh-sungguh baik dan mematuhi segala aturan atau norma-norma yang telah berlaku dalam kehidupan ini.



1 komentar:

  1. maaf anda belum membuat pendapat dan kesimpulan pribadi saudari tentang pentingnya etika dalam kehidupan sehari-hari ditinjau dari hubungan antar manusia, pekerjaan dll

    BalasHapus