Jumat, April 10, 2009

Posisi Kesabaran

Dimanakah kita meletakkan kesabaran dalam urusan kehidupan kita? Diawal, ditengah atau diakhir suatu urusaan kita...?????

Kita sering tak menyadari bahwa kita sering mengawali urusan kehidupan kita tanpa kesabaran, membiarkan tangan kita kosong dari unsur-unsur yang membentuk kesabaran diantaranya adalah ikhlas dan baik sangka. Alhasil , saat kita barada ditengah-tengah situasi urusan yang rumit dan pelan-pelan memburuk, kita tak sanggup untuk tetap menjadi diri kita apa adanya. Situasi yang kacau dan menghimpit secara drastis mengubah diri kita menjadi “orang lain” yang asing dan liar. Maka saat situasi telah benar-benar menjadi buruk barulah kita dengan sikap panik sibuk mempersenjatai diri dengan kesabaran, ia kita jadikan tak lebih dari sekedar menghibur diri kita atau keperluan berapologi.

Bagaimana jika kesabaran kita desain sejak awal sebagai senjata yang melekat erat dalam genggaman jiwa kita? Itulah yang ditunjukkan olah orang-orang pada masa lalu. Ibunda nabi Musa misalnya, Beliau tak pernah menyangka akan melahirkan bayi laki-laki yang paling dicari oleh Firaun untuk dimusnahkan tapi Beliau tahu betul bagaimana menghadapi kekuatan firaun dengan pertama-tama berprasangka baik dan berikhlas diri dengan perintah Allah untuk menghanyutkan anaknya di sungai Nil. Akhirnya beliau tahu buah apa yang didapatkan dari kesabaran yang diposisikan pada awal suatu urusan kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar